BPS Catat Kemiskinan Ekstrem di Lampung Barat Turun Secara Signifikan
Metrocybernews.com, LampungBarat–Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Barat mencatat selamatigatahun terakhir angka kemiskinan ekstrem di kabupaten Lampung Barat berangsur menurun.
Kepala BPS Lampung Barat Nasrullah Arsyad, menyampaikan bahwa angka kemiskinan ekstrem di Lampung Barat telah mengalami penurunan dari tahun ke tahun, yang di hitung melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang terhitung dari bulan Maret.
“Survei sosial ekonomi nasional maret, kalau yang tahun 2023 itu kita hitung dari bulan maret 2023, nah untuk yang 2023 itu sudah selesai tetapi sedang kita olah,” ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (11/8).
“Jika dihitung dari tiga tahun terakhir itu kemiskinan ekstrim di tahun 2020 tercatat di angka 5,38 persen, kemudian di tahun 2021 turun menjadi 4,74 persen, dan untuk di tahun 2022 turun lagi menjadi 3,37 persen,” terusnya.
Dirinya mengatakan, dari keseluruhan dalam tiga tahun terakhir penurunan kemiskinan tersebut berada di angka 3,61 persen atau setara dengan 5.960 ribu penduduk miskin.
“Seperti itu jadi ada penurunan angka kemiskinan yang signifikan, penurunan ini juga sebenarnya dialami oleh beberapa kabupaten kota yang ada di Lampung secara umum mengalami penurunan, sampai dengan tahun 2022 penurunan kemiskinan ekstrim di Lampung itu 2,29 persen,” jelasnya.
“Artinya Lampung Barat sendiri prosentase penduduk miskin masih lebih tinggi dari kemiskinan ekstrim rata-rata provinsi Lampung, tapi jika menilai dari sisi jumlah kita dibawah rata-rata sekitar 10 ribu, sementara untuk provinsi itu yang tercatat sekitar 158 ribu,” tambahnya.
Menurutnya jika Lampung Barat disandingkan dengan kabupaten kota yang ada di Lampung maka Lampung Barat ada di nomor dua setelah kabupaten Lampung Utara dengan angka kemiskinan ekstrem 4,79 persen.
“Sesungguhnya kita bisa turunkan lagi dengan akselerasi yang begitu cepat hanya saja, hanya saja Lampung Barat punya keterbatasan di ruang otonomi fiskal atau pendapatan asli daerah nya,” kata Nasrullah.
Kemudian dirinya mengatakan bahwa Lampung Barat sendiri menjadi kabupaten yang ruang otonomi fiskal nya rendah yang mana dalam rangka menurunkan angka kemiskinan ekstrem Lampung Barat butuh ruang otonomi fiskal yang lebih luas.
“Fakta menunjukkan bahwa kabupaten yang tidak hanya di Lampung mampu menurunkan kemiskinan ekstrim dengan speed yang lebih tinggi bisa dibuktikan dengan data karena mereka punya ruang otonomi fiskal yang lebih besar,” ujarnya.
“Itu bisa diturun dengan belanja pemerintah dengan anggaran yang diperuntukkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk penganggaran kesehatan kah, atau untuk pendidikan, karena hal tersebut dapat mempercepat laju penurunan kemiskinan ekstrim itu menjadi point tersendiri yang menjadi catatan BPS,” pungkasnya.
(DIKA/Red)